| 0 komentar ]

modified cars from waste cardboardmodified cars from waste cardboard
shoe-shaped car modificationshoe-shaped car modification
animal-shaped car modificationanimal-shaped car modification

Read More..>> >>
| 0 komentar ]

Jakarta - Himbauan pemberian dua helm kepada pembeli motor baru secara kasat mata memang akan menghabisi pasar helm after market.

Karena bila setiap pemilik motor baru diberi dua helm, berarti potensi si pemilik untuk membeli helm after market untuk penumpangnya pun akan semakin mengecil.
Namun pandangan tersebut ternyata ditepis oleh Ketua Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) John Manaf ketika dihubungi detikOto, beberapa waktu lalu.
"Hal itu tidak akan mempengaruhi pasar helm kok," ungkapnya.
Sebab menurut John ada tradisi yang akan terus mendukung pasar helm nasional, yakni, kebiasaan menjadikan helm standar pemberian ATPM hanya sebagai cadangan saja.
"Sedangkan untuk pemakaian sehari-hari mereka tetap membeli yang baru," jelasnya.
Jadi dengan begitu, lanjut John, berapa pun helm yang akan diberikan oleh ATPM ke konsumen tidaklah akan berpengaruh terhadap pasar helm yang ada.
"Masak beli motor belasan juta sanggup, tapi beli helm ratusan ribu saja masih mikir-mikir," tanya John.
dikutip:detikoto.com
( syu / ddn )

Read More..>> >>
| 0 komentar ]

bingun ingin modif kuda besi kamu?sekarang jangan saatnya bingun modif motor.
yang penting tentukan tema and bajek yang kamu punya.

barusan aq tadi baca dikompas otomotif disitu terdapat motor tiger yang dimodifikasi perpaduan Kawasaki ZX600 dengan Ninja 250R.
kalo pengen jelasnya ni situsnya http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/06/22/10423296/zx600.dan.ninja.250r.menyatu.dalam.bodi.honda.tiger

Read More..>> >>
| 1 komentar ]


JEREZ, KOMPAS.com - Krisis finansial yang melanda dunia memaksa berbagai pihak untuk mengencangkan ikat pinggang agar tetap eksis. Hal serupa juga terus dilakukan pada MotoGP agar balapan motor paling bergengsi tersebut bisa bertahan.

Setelah pertengahan Februari lalu dibuat aturan baru (6 peraturan) untuk memangkas biaya menyusul pengunduran diri tim Kawasaki, Grand Prix Commision kembali akan mengeluarkan aturan baru. Pembicaraan lanjutan tersebut dilakukan di Jerez, Spanyol, bersamaan dengan uji coba terakhir pra-musim 2009, Sabtu (28/3).

Dalam kesempatan itu, pihak Dorna (perusahaan pemegang hak komersial untuk MotoGP) dan FIM (Federasi motor internasional) bertemu. CEO Dorna Carmelo Ezpetela dan Presiden FIM Vito Ippolito mengadakan pembicaraan lanjutan untuk menyelamatkan MotoGP dari krisis global--khususnya untuk musim 2009 dan 2010.

Enam peraturan yang telah dibuat untuk menekan biaya di antaranya adalah: meniadakan uji coba hari Jumat pagi serta memangkasnya menjadi tiga uji coba berdurasi 45 menit--sebelumnya satu jam--, hanya menggunakan 5 mesin dalam 8 balapan terakhir, larangan menggunakan suspensi elektronik dan hanya ada dua uji coba selama musim balapan berlangsung.

Nah, untuk musim 2010 ada beberapa peraturan tambahan--plus update aturan musim 2009. Usai uji coba hari Sabtu, Ippolito memberikan pengumuman tersebut.

"Perubahan pertama menyangkut mesin. Sekarang, seorang pebalap bisa menggunakan lima mesin untuk tujuh balapan terakhir (setelah GP Hongaria batal), dari Brno ke Valencia. Tapi untuk tahun berikutnya, 2010, seorang pebalap bisa menggunakan enam mesin tapi untuk sepanjang musim," ungkapnya.

"Tim-tim dan pabrikan juga setuju untuk memangkas uji coba. Tahun ini dan tahun depan, kami hanya akan melakukan delapan hari tes.

"Untuk musim depan, 2010, kami juga mempunyai beberapa perubahan penting. Pertama, hanya satu mesin untuk satu pebalap (berarti tidak ada motor cadangan) selama event MotoGP. Ini berbeda dari sekarang, di mana ada dua mesin untuk satu pebalap.

"Untuk tahun depan, kami juga mengubah beberapa aturan bagi pebalap debutan MotoGP. Para pendatang baru di kelas primer ini, baik dari kelas 250cc atau Moto2 atau dari lainnya, hanya boleh bergabung dengan tim satelit atau privat. Artinya, para debutan tak diperkenankan berpartisipasi menggunakan sebuah tim pabrikan.

Jika ada yang melanggar, maka hukuman telah menanti. Bagi yang tak memedulikan aturan tentang mesin MotoGP, maka mereka (pebalap dan pabrikan) akan mendapat potongan poin sebanyak 10 angka.

Dengan adanya aturan baru ini, maka tentu saja menjadi sebuah "bencana" alias berita buruk bagi para bintang muda seperti Ben Spies (WSBK), Marco Simoncelli (250GP) dan Alvaro Bautista (250GP). Pasalnya, musim depan mereka berencana untuk naik ke kelas MotoGP.

Sebaliknya, para rookie yang beruntung karena sudah bebas dari aturan ini adalah Jorge Lorenzo (Yamaha), Randy de Puniet (Kawasaki), Dani Pedrosa (Honda), Nicky Hayden (Honda) dan Marco Melandri (Yamaha). Dalam debutnya di MotoGP, mereka langsung bergabung dengan tim pabrikan. (CRS)
sumber :kompas.com

Read More..>> >>
| 1 komentar ]


MUNGKIN sebagian orang beranggapan, menggunakan mobil bertransmisi otomatis (matik) kadang malah merepotkan. Misalnya saat ingin melakukan engine brake.

Padahal, pada mobil matik engine braking tetap dapat digunakan. Pemanfaatan engine braking yang dapat membantu menghemat kanvas rem bisa diperoleh dengan melakukan pemindahan tuas transmisi ke posisi transmisi yang lebih rendah (downshift).

Ada beberapa cara untuk melakukan engine brake menggunakan mobil matik. Setelah menginjak pedal rem dan kecepatan mobil berkurang, geserlah tuas transmisi dari posisi D (DRIVE) ke:

1. Ke posisi "3", atau OFF-kan fungsi OVERDRIVE/OD pada transmisi yang masih menggunakan OVERDRIVE manual (dengan cara menekan tombol O/D yang terdapat pada tuas transmisi). Transmisi akan turun ke posisi roda gigi ketiga dan tidak akan bisa pindah ke roda gigi ke empat.

2. Pindah lagi ke posisi "2". Transmisi akan turun ke roda gigi kedua saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 90-80 km/jam. Penggeseran ini membuat efek engine braking lebih kuat.

3. Pindah ke posisi "L". Transmisi akan turun ke roda gigi pertama saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 40-30 km/jam. Di posisi ini engine braking didapat secara maksimum.

Lakukan ketiga hal diatas secara berurutan dari yang paling tinggi ke roda gigi yang paling rendah. Prinsipnya mirip dengan transmisi manual, engine braking diperoleh dengan melakukan perpindahan ke transmisi yang lebih rendah. Angka kecepatan yang disebutkan di atas harus disesuaikan pada masing-masing kendaraan.

Memang, dengan perpindahan ini maka laju mobil agak terasa tersentak. Ini tanda engine braking bekerja. Sentakan tersebut dapat semakin kita kurangi dengan memperhatikan kecepatan mobil saat melakukan perpindahan posisi tuas transmisi.

Untuk kondisi jalan pada di medan yang menanjak atau menurun, engine braking bisa kita dapatkan tanpa harus memindah posisi tuas transmisi seperti diatas. Caranya adalah dengan menjalankan kendaraan dengan posisi tuas transmisi pada posisi "2". Posisi ini membuat transmisi tidak bisa berpindah dari posisi "2" ke gigi yang lebih tinggi dan efek engine braking pada saat kita mengurangi tekanan pedal gas akan lebih besar.

Atau bisa juga menggunakan posisi "L" saat posisi kendaraan berhadapan dengan jalan yang menanjak atau menurun curam (misalnya, di basement gedung). Pada posisi ini, gigi percepatan hanya dapat bergerak pada posisi roda gigi 1 saja.

Tetapi, posisi "2" atau "L" sebaiknya tidak digunakan dalam waktu yang lama. Kalau sudah berada di jalan datar, segera pindahkan transmisi ke posisi "D". Hal ini untuk mencegah fluida transmisi dari mengalami overheating maupun kerusakan pada transmisi.
sumber :okezone.com

Read More..>> >>